Senin, 03 Desember 2012


SURAT KELUARGA DESEMBER 2012

Natal dan “Season Greeting”


Keluarga-keluarga KAJ terkasih, 

Natal adalah peristiwa keluarga. Setiap hari menjelang Natal adalah hari yang “memorable” bagi mereka yang “sadar Natal” (=merindukan Natal). Setiap hari mendengar lagu-lagu Natal. Setiap hari menulis kartu-kartu Natal yang bagus untuk orang-orang yang dikasihi dan menikmatinya seakan Natal tinggal satu hari lagi. Memang, Natal memberi suasana tersendiri yang membuat indah.

Memasang pohon Natal; menghias dan membetulkan rumah, atau menyiapkan hadiah Natal di rumah sungguh membuat suasana Natal menjadi makin terasa dan “memorable” untuk keluarga. Sudahkah Anda mengalaminya? Sebaliknya bisa jadi Natal menjadi saat-saat sedih dan mengecewakan karena mengingat anak-anak yang bermasalah, pasangan yang tidak bicara, atau orangtua yang tidak rukun.

Mempersiapkan Natal ternyata bukan hanya menghias rumah dan membuatnya indah dipandang mata. Natal sungguh adalah suatu saat bertemu, saat bersilaturahmi keluarga. Ketika kita merasakan cinta kasih dari pasangan kita yang penuh perhatian, hati kita bersukacita, hidup menjadi penuh, dan perasaan kita seperti sedang berpesta. Kita merasa ada banyak alasan untuk bergembira, bernyanyi dan membagikan kabar gembira.

Keluarga terkasih, kalau kita melihat anak-anak kita yang masih memberi kabar, memberi salam dan mengucapkan kata-kata sayang pada kita, sebagai orangtua tentu hati akan berbunga-bunga dan terharu. Saat seperti itu akan membuat patung-patung Natal tidak lagi menjadi benda-benda kosong, tetapi berjiwa, mengabarkan kabar sukacita Sang Keluarga Kudus yang sedang berpesta bersama kita.

Ketika saya kecil, orangtua memberi kesempatan pada saya saudara-saudara saya untuk berekspresi dan membuat gua Natal dan pohon Natal bersama-sama. Saya bersemangat, meskipun gua Natal kami hanyalah kumpulan kertas semen dan patung kecil-kecil. Saya membuatnya bersama kakak-adik dan ibu. Saat saya dewasa saya ternyata merindukan saat itu.

Masih banyak pengalaman yang bisa kita ambil bersama orangtua kita di masa Natal seperti sekarang ini. Bayangkan Anda mempersiapkan Natal sementara merasakan perasaan sayang orangtua, mungkin Anda akan membuat hiasan-hiasan, dan menulis pesan-pesan yang manis dengan penuh perasaan bahagia. Inilah jiwa Natal, jiwa keluarga yang saling mengasihi.

Persiapkanlah pesta setelah kita membicarakannya dengan orang-orang yang kita kasihi. Istilah ini saya ambil supaya kita tidak hanya membayangkan sebuah Natal yang berisi teori dan cita-cita melulu, tetapi aktivitas kasih di dalam keluarga. Lagu-lagu Natal akan lebih bersemarak ketika seorang anak dan ibu menyanyikannya bersama. Memasang lampu Natal akan lebih mengasikkan kalau dilakukan bersama ayah dan saudara.

Natal adalah peristiwa keluarga. Pengalaman Keluarga Kudus menjadi pusat perhatian semua orang di dunia. Ikon-ikon para pelaku Natal menjadi gambaran betapa Natal menjadi acara impian setiap keluarga. Melihat gambar dan patung Keluarga Kudus yang sedang bersama-sama mengalirkan suasana hangat dalam hati kita, bukan?

Mengucapkan salam, menyampaikan pujian, memberikan dukungan, memberikan senyuman ramah, adalah bagian yang harus menjadi acara menjelang Natal dan perayaannya. Tanpa senyuman dan tawa bersama, Natal hanyalah kartu-kartu kosong tanpa makna. Semua berawal dari kerinduan untuk memberi salam dan berkat kekeluargaan. “Season greeting” bagi kita adalah saat silaturahmi hati.

Bulan Keluarga di masa Adven adalah salah satu cara mewujudkannya. Seluruh keluarga diundang untuk hadir dalam pertemuan yang biasanya dihadiri oleh salah satu anggota keluarga saja. Konsep aktivitas dalam pertemuan dirancang untuk memberi ruang bagi keluarga, orangtua – anak, pasutri untuk saling berkomunikasi dan berbicara. Tema “Kembali Ke Nazareth” diambil agar kita mengingat betapa pentingnya mempersiapkan Natal-an bersama keluarga.

Selamat Natal, Papa dan Mama!, Tuhan memberkati Papa dan Mama, Tuhan memberkati Rudi dan Anastasia, Tuhan Yesus yang datang ke dunia memberkati keluarga kita semua. Salam sayang untuk kalian semua yang aku sayangi. Kalian adalah hadiah Natal terindah dalam hidupku. Terima kasih telah menjadi sukacita dari Tuhan buatku!

Seandainya semua keluarga mengirimkan salam Natal yang mesra dan indah seperti itu, banyak keluarga akan mengalami Natal sesungguhnya. Seandainya kita semua berani mengambil bagian untuk merayakan Natal melalui rekonsiliasi bersama keluarga, maka kita akan menemukan sebuah Keluarga Nazareth yang baru, yang meskipun kadang dalam kesulitan, tetapi menanggungnya bersama dalam cinta kasih.

Malam Natal akan segera datang
Malam kita adalah terang seterang-terangnya
Sebab cinta kasihku mengembang bersama senyum kita
Dan aku tahu aku adalah bagian dari jiwa-jiwa bahagia
Dalam keluarga kita ini.


Selamat Natal !



Salam Keluarga Kudus
Rm.Alexander Erwin Santoso MSF

Minggu, 02 Desember 2012


 Retret Di Masa Adven

Makna Lingkaran Adven

 
Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC.
 
LINGKARAN LILIN ADVEN
Saya menawarkan kepada anda bahan dasar untuk mengadakan retret keluarga secara pribadi selama Masa Adven, yaitu bagaimana Keluarga menghidupi Makna Lingkaran Adven. Anda dan keluarga anda bisa merenungkan setiap minggu satu makna Lilin Adven. Setiap makna Lilin Adven diberi dasar Alkitabiahnya yang sesuai dengan arti Adven.


Pengantar

Tanggal 02 Desember 2012, kita mulai memasuki masa Adven. Adven dari  bahasa latin Adventus yang berarti kedatangan  Tuhan.  Kita menantikan kelahiran Yesus di bumi ini dan sekaligus menantikan kedatangan-Nya yang kedua untuk menghakimi kita semua.
Kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus dengan pertobatan untuk menyucikan diri sehingga pantas menyambut kehadiran-Nya. Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menghapus dosa-dosa kita dengan tetesan-tetesan  darah-Nya yang  tak ternilai harganya. Tugas kita adalah menjaga  kesucian jiwa kita sampai Tuhan datang untuk memisahkan orang yang baik (digambarkan dengan domba) dari orang yang jahat (digambarkan dengan kambing).
Lingkaran Adven merupakan simbol untuk menolong kita sebagai persiapan dalam  menantikan kedatangan Tuhan. Isi dari Lingkaran Adven terdiri dari empat lilin, daun cemara atau evergreen, dan buah beri. Setiap  bagian dari  Lingkaran Adven memiliki makna rohani.
Lingkaran Adven
Lingkaran Adven  melambangkan Tuhan Yang Abadi, Tuhan yang kekal. Tuhan yang tidak ada awal dan akhir.
Lilin adven
Tiga dari Lilin Adven itu berwarna ungu (tanda pertobatan) dan satu lilin berwarna pink (merah muda) yang dinyalakan pada hari Minggu Adven ketiga.
1.      Lilin pertama disebut Lilin Pengharapan/Lilin Nubuat/Lilin Nabi (Minggu Pengharapan)

Lilin Pengharapan/LilinNubuat/Lilin Nabi dinyalakan  pada Minggu Adven Pertama.
Lilin Pengharapan/LilinNubuat/Lilin Nabi mau menyatakan bahwa kedatangan Tuhan Yesus telah dinubuatkan oleh para nabi.  

Salah satu Nabi yang menubuatkan kedatangan Mesias adalah Nabi Yeremia. Nabi Yeremia menubuatkan bahwa  Mesias akan datang akan melaksanakan keadilan dan kebenaran sehingga terjadi ketentaraman/kedamaian.

Perjanjian dengan keturunan Daud dan keturunan Levi (Yeremia 33:14-16)

14 "Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda. 15 Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud.  Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. 16 Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram.  Dan dengan nama inilah mereka akan dipanggil: TUHAN keadilan  kita!

2.      Lilin kedua disebut  Lilin Jalan (Minggu Jalan )

Lilin Jalan dinyalakan pada Minggu Adven Kedua. Lilin Jalan mengingatkan kita bahwa Yesus adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan.

Yohanes Pembaptis (Lukas 3:1-6)

3:1 Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes  raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya, raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, 3:2 pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman Allah kepada Yohanes, anak Zakharia,  di padang gurun. 3:3 Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu, 3:4 seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. 3:5 Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan, yang berlekuk-lekuk akan diratakan, 3:6 dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan".

3.      Lilin ketiga disebut Lilin Sukacita/Gaudete (Minggu Sukacita atau Minggu Gaudete)
Lilin Sukacita mau mengingatkan kita bahwa keselamatan yang dijanjikan Allah itu adalah keselamatan abadi, kekal, yang tidak akan pernah binasa. Di dalam dunia ini, semuanya akan lenyap selain sabda Tuhan. Kita bersukacita, yang dilambangkan dengan lilin berwarna pink, karena keselamatan Allah melalui kelahiran Tuhan Yesus, Sang Juru Selamat, sebentar lagi akan kita rayakan.
Janji Keselamatan Tuhan (Zefanya 3:14-18)
3:14 Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel! Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! 3:15 TUHAN telah menyingkirkan hukuman yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni TUHAN, ada di antaramu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. 3:16 Pada hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi lemah lesu. 3:17 TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai, 3:18 seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.

4.      Lilin Keempat disebut Lilin Kedamaian (Minggu Kedamaian
Lilin Kedamaian dinyalakan pada hari Minggu Adven keempat. Lilin Kedamaian mengingatkan kita bahwa sukacita yang dapat kita nikmati adalah  damai dihati.
Raja Mesias dan Penyelamatan Israel (Mikha 5:1-4)
5:1 Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. 5: 2 Sebab itu ia akan membiarkan mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel. 5:3 Maka ia akan bertindak dan akan menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke ujung bumi, 5:4 dan dia menjadi damai sejahtera. Apabila Asyur masuk ke negeri kita dan apabila ia menginjak tanah kita, maka kita akan membangkitkan melawan dia tujuh gembala, bahkan delapan pemimpin manusia.
Keempat Lilin Adven yang menyala itu, dari Minggu Pertama sampai dengan Minggu Keempat,  melambangkan kesucian jiwa kita.
Lilin Natal/Lilin Kristus
Lilin Natal/Lilin Kristus berwarna putih yang melambangkan Jiwa Kristus. Lilin Natal/Lilin Kristus dinyalakan pada Malam Natal dengan menggantikan keempat Lilin Adven. Lilin Natal/Lilin Kristus yang menyala ini mengingatkan kita bahwa jiwa kita  ini semakin hari harus semakin memancarkan kesucian sehingga dapat bersatu dengan jiwa Kristus.  Kalau jiwa kita bersatu dengan Kristus, jiwa kita  akan mengalami keabadian di surga.
Daun-Daun Ever-green atau Cemara
Keabadian di surga itu dilambangkan dengan hiasan daun-daun ever-green atau cemara. Daun-daun ever-green atau cemara tetap berwarna hijau/tidak pernah rontok pada musim gugur yang menandai musim dingin yang  hampir tiba.
Buah Beri
Buah beri yang berwarna merah di antara daun-daun hijau di Lingkaran Adven tersebut melambangkan tetesan darah Tuhan Yesus. Keabadian jiwa kita  terjadi berkat penebusan oleh Tuhan Yesus dengan tetesan-tetesan darah-Nya.
Lingkaran Adven di  rumah.
Selain meletakkan Lingkaran Adven di Gereja dan di lingkungan-lingkungan kita, keluarga-keluarga sebaiknya juga mempunyai Lingkaran Adven di rumah kita dan menyalakannya pada saat makan bersama. Doa bersama di sekililing meja makan dengan Lilin Adven yang menyala mengingatkan kita akan perjamuan Tuhan/perjamuan Ekaristi. Ekaristi merupakan santapan bagi jiwa kita, yaitu Kristus sendiri.
Doa Sebelum Menyalakan Lilin Adven
Satu lilin kita nyalakan
hari Natal sudah dekat
Lilin itu tanda harapan
    Janji TUHAN akan genap

Kesimpulan :
Tujuan hidup kita adalah jiwa kita (dilambangkan dengan Lilin-Lilin Adven) bersatu untuk selamanya dengan Tuhan yang kekal (dilambangkan dengan Lingkaran Adven), yaitu keabadian (dilambangkan dengan daun ever-green/cemara)  melalui penebusan Tuhan Yesus yang telah menumpahkan darah-Nya (dilambangkan dengan buah beri). Semoga makna Lingkaran Adven ini memperkaya persiapan rohani  kita dalam menyongsong kedatangan Tuhan Yesus karena disertai dengan Bacaan-Bacaan Kitab Suci yang mendukungnya.  Tuhan memberkati.