Sabtu, 08 Desember 2012
Senin, 03 Desember 2012
Natal dan “Season Greeting”
Keluarga-keluarga KAJ terkasih,
Natal adalah peristiwa keluarga. Setiap hari menjelang Natal
adalah hari yang “memorable” bagi mereka yang “sadar Natal” (=merindukan
Natal). Setiap hari mendengar lagu-lagu Natal. Setiap hari menulis kartu-kartu
Natal yang bagus untuk orang-orang yang dikasihi dan menikmatinya seakan Natal tinggal
satu hari lagi. Memang, Natal memberi suasana tersendiri yang membuat indah.
Memasang pohon Natal; menghias dan membetulkan rumah, atau
menyiapkan hadiah Natal di rumah sungguh membuat suasana Natal menjadi makin
terasa dan “memorable” untuk keluarga. Sudahkah Anda mengalaminya? Sebaliknya
bisa jadi Natal menjadi saat-saat sedih dan mengecewakan karena mengingat anak-anak
yang bermasalah, pasangan yang tidak bicara, atau orangtua yang tidak rukun.
Mempersiapkan Natal ternyata bukan hanya menghias rumah dan
membuatnya indah dipandang mata. Natal sungguh adalah suatu saat bertemu, saat
bersilaturahmi keluarga. Ketika kita merasakan cinta kasih dari pasangan kita
yang penuh perhatian, hati kita bersukacita, hidup menjadi penuh, dan perasaan
kita seperti sedang berpesta. Kita merasa ada banyak alasan untuk bergembira,
bernyanyi dan membagikan kabar gembira.
Keluarga terkasih, kalau kita melihat anak-anak kita yang
masih memberi kabar, memberi salam dan mengucapkan kata-kata sayang pada kita,
sebagai orangtua tentu hati akan berbunga-bunga dan terharu. Saat seperti itu
akan membuat patung-patung Natal tidak lagi menjadi benda-benda kosong, tetapi
berjiwa, mengabarkan kabar sukacita Sang Keluarga Kudus yang sedang berpesta
bersama kita.
Ketika saya kecil, orangtua memberi kesempatan pada saya
saudara-saudara saya untuk berekspresi dan membuat gua Natal dan pohon Natal bersama-sama.
Saya bersemangat, meskipun gua Natal kami hanyalah kumpulan kertas semen dan
patung kecil-kecil. Saya membuatnya bersama kakak-adik dan ibu. Saat saya
dewasa saya ternyata merindukan saat itu.
Masih banyak pengalaman yang bisa kita ambil bersama
orangtua kita di masa Natal seperti sekarang ini. Bayangkan Anda mempersiapkan
Natal sementara merasakan perasaan sayang orangtua, mungkin Anda akan membuat
hiasan-hiasan, dan menulis pesan-pesan yang manis dengan penuh perasaan bahagia.
Inilah jiwa Natal, jiwa keluarga yang saling mengasihi.
Persiapkanlah pesta setelah kita membicarakannya dengan
orang-orang yang kita kasihi. Istilah ini saya ambil supaya kita tidak hanya
membayangkan sebuah Natal yang berisi teori dan cita-cita melulu, tetapi aktivitas
kasih di dalam keluarga. Lagu-lagu Natal akan lebih bersemarak ketika seorang
anak dan ibu menyanyikannya bersama. Memasang lampu Natal akan lebih
mengasikkan kalau dilakukan bersama ayah dan saudara.
Natal adalah peristiwa keluarga. Pengalaman Keluarga Kudus
menjadi pusat perhatian semua orang di dunia. Ikon-ikon para pelaku Natal
menjadi gambaran betapa Natal menjadi acara impian setiap keluarga. Melihat
gambar dan patung Keluarga Kudus yang sedang bersama-sama mengalirkan suasana
hangat dalam hati kita, bukan?
Mengucapkan salam, menyampaikan pujian, memberikan dukungan,
memberikan senyuman ramah, adalah bagian yang harus menjadi acara menjelang
Natal dan perayaannya. Tanpa senyuman dan tawa bersama, Natal hanyalah
kartu-kartu kosong tanpa makna. Semua berawal dari kerinduan untuk memberi
salam dan berkat kekeluargaan. “Season greeting” bagi kita adalah saat
silaturahmi hati.
Bulan Keluarga di masa Adven adalah salah satu cara
mewujudkannya. Seluruh keluarga diundang untuk hadir dalam pertemuan yang biasanya
dihadiri oleh salah satu anggota keluarga saja. Konsep aktivitas dalam
pertemuan dirancang untuk memberi ruang bagi keluarga, orangtua – anak, pasutri
untuk saling berkomunikasi dan berbicara. Tema “Kembali Ke Nazareth” diambil
agar kita mengingat betapa pentingnya mempersiapkan Natal-an bersama keluarga.
Selamat Natal, Papa dan Mama!, Tuhan memberkati Papa dan
Mama, Tuhan memberkati Rudi dan Anastasia, Tuhan Yesus yang datang ke dunia
memberkati keluarga kita semua. Salam sayang untuk kalian semua yang aku
sayangi. Kalian adalah hadiah Natal terindah dalam hidupku. Terima kasih telah
menjadi sukacita dari Tuhan buatku!
Seandainya semua keluarga mengirimkan salam Natal yang mesra
dan indah seperti itu, banyak keluarga akan mengalami Natal sesungguhnya.
Seandainya kita semua berani mengambil bagian untuk merayakan Natal melalui
rekonsiliasi bersama keluarga, maka kita akan menemukan sebuah Keluarga
Nazareth yang baru, yang meskipun kadang dalam kesulitan, tetapi menanggungnya
bersama dalam cinta kasih.
Malam Natal akan
segera datang
Malam kita adalah
terang seterang-terangnya
Sebab cinta kasihku
mengembang bersama senyum kita
Dan aku tahu aku
adalah bagian dari jiwa-jiwa bahagia
Dalam keluarga kita ini.
Selamat Natal !
Salam Keluarga Kudus
Rm.Alexander Erwin Santoso MSF
Minggu, 02 Desember 2012
Retret Di
Masa Adven
Makna Lingkaran Adven
Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC.
LINGKARAN LILIN ADVEN |
Pengantar
Tanggal 02 Desember 2012, kita
mulai memasuki masa Adven. Adven dari bahasa latin Adventus yang berarti kedatangan
Tuhan. Kita menantikan kelahiran
Yesus di bumi ini dan sekaligus menantikan kedatangan-Nya yang kedua untuk
menghakimi kita semua.
Kita menantikan kedatangan Tuhan
Yesus dengan pertobatan untuk menyucikan diri sehingga pantas menyambut
kehadiran-Nya. Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menghapus dosa-dosa kita
dengan tetesan-tetesan darah-Nya
yang tak ternilai harganya. Tugas kita
adalah menjaga kesucian jiwa kita sampai
Tuhan datang untuk memisahkan orang yang baik (digambarkan dengan domba) dari
orang yang jahat (digambarkan dengan kambing).
Lingkaran
Adven merupakan simbol untuk menolong kita sebagai persiapan dalam menantikan kedatangan Tuhan. Isi dari
Lingkaran Adven terdiri dari empat lilin, daun cemara atau evergreen, dan buah beri. Setiap
bagian dari Lingkaran Adven
memiliki makna rohani.
Lingkaran Adven
Lingkaran Adven melambangkan Tuhan Yang Abadi, Tuhan yang
kekal. Tuhan yang tidak ada awal dan akhir.
Lilin adven
Tiga dari Lilin
Adven itu berwarna ungu (tanda pertobatan) dan satu lilin berwarna pink (merah muda) yang dinyalakan pada
hari Minggu Adven ketiga.
1.
Lilin pertama disebut Lilin
Pengharapan/Lilin Nubuat/Lilin Nabi (Minggu Pengharapan)
Lilin
Pengharapan/LilinNubuat/Lilin Nabi dinyalakan
pada Minggu Adven Pertama.
Lilin
Pengharapan/LilinNubuat/Lilin Nabi mau menyatakan bahwa kedatangan Tuhan Yesus telah
dinubuatkan oleh para nabi.
Salah
satu Nabi yang menubuatkan kedatangan Mesias adalah Nabi Yeremia. Nabi Yeremia
menubuatkan bahwa Mesias akan datang
akan melaksanakan keadilan dan kebenaran sehingga terjadi
ketentaraman/kedamaian.
Perjanjian
dengan keturunan Daud dan keturunan Levi (Yeremia 33:14-16)
14
"Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku
akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum
Yehuda. 15
Pada waktu itu dan pada masa itu Aku akan menumbuhkan Tunas keadilan bagi Daud. Ia akan melaksanakan keadilan dan kebenaran di negeri. 16
Pada waktu itu Yehuda akan dibebaskan, dan Yerusalem akan hidup dengan tenteram. Dan dengan nama inilah mereka akan
dipanggil: TUHAN keadilan kita!
2.
Lilin
kedua disebut Lilin Jalan (Minggu Jalan
)
Lilin
Jalan dinyalakan pada Minggu Adven Kedua. Lilin Jalan mengingatkan kita bahwa
Yesus adalah satu-satunya jalan menuju keselamatan.
Yohanes Pembaptis (Lukas 3:1-6)
3:1
Dalam tahun kelima belas dari pemerintahan Kaisar Tiberius, ketika Pontius
Pilatus menjadi wali negeri Yudea, dan Herodes raja wilayah Galilea, Filipus, saudaranya,
raja wilayah Iturea dan Trakhonitis, dan Lisanias raja wilayah Abilene, 3:2
pada waktu Hanas dan Kayafas menjadi Imam Besar, datanglah firman
Allah kepada Yohanes, anak Zakharia, di padang gurun. 3:3
Maka datanglah Yohanes ke seluruh daerah Yordan dan menyerukan:
"Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu,
3:4
seperti ada tertulis dalam kitab nubuat-nubuat Yesaya: Ada suara yang
berseru-seru di padang gurun: Persiapkanlah
jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya. 3:5
Setiap lembah akan ditimbun dan
setiap gunung dan bukit akan menjadi rata, yang berliku-liku akan diluruskan,
yang berlekuk-lekuk akan diratakan, 3:6 dan semua orang akan
melihat keselamatan yang dari Tuhan".
3.
Lilin
ketiga disebut Lilin Sukacita/Gaudete (Minggu Sukacita atau Minggu Gaudete)
Lilin Sukacita mau
mengingatkan kita bahwa keselamatan yang
dijanjikan Allah itu adalah keselamatan abadi, kekal, yang tidak akan pernah
binasa. Di dalam dunia ini, semuanya akan lenyap selain sabda Tuhan. Kita
bersukacita, yang dilambangkan dengan lilin berwarna pink, karena keselamatan Allah melalui kelahiran Tuhan Yesus, Sang
Juru Selamat, sebentar lagi akan kita rayakan.
Janji Keselamatan Tuhan
(Zefanya 3:14-18)
3:14
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion, bertempik-soraklah, hai Israel!
Bersukacitalah dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem! 3:15 TUHAN telah menyingkirkan hukuman
yang jatuh atasmu, telah menebas binasa musuhmu. Raja Israel, yakni TUHAN, ada
di antaramu; engkau tidak akan takut kepada malapetaka lagi. 3:16 Pada hari itu akan dikatakan
kepada Yerusalem: "Janganlah takut, hai Sion! Janganlah tanganmu menjadi
lemah lesu. 3:17 TUHAN Allahmu ada
di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bergirang karena
engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak
karena engkau dengan sorak-sorai, 3:18
seperti pada hari pertemuan raya." "Aku akan mengangkat malapetaka
dari padamu, sehingga oleh karenanya engkau tidak lagi menanggung cela.
4. Lilin Keempat disebut
Lilin Kedamaian (Minggu Kedamaian
Lilin Kedamaian
dinyalakan pada hari Minggu Adven keempat. Lilin Kedamaian mengingatkan kita
bahwa sukacita yang dapat kita nikmati
adalah damai dihati.
Raja Mesias dan
Penyelamatan Israel (Mikha 5:1-4)
5:1
Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum
Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel,
yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. 5: 2 Sebab itu ia akan membiarkan
mereka sampai waktu perempuan yang akan melahirkan telah melahirkan; lalu
selebihnya dari saudara-saudaranya akan kembali kepada orang Israel. 5:3 Maka ia akan bertindak dan akan
menggembalakan mereka dalam kekuatan TUHAN, dalam kemegahan nama TUHAN
Allahnya; mereka akan tinggal tetap, sebab sekarang ia menjadi besar sampai ke
ujung bumi, 5:4 dan dia menjadi damai sejahtera. Apabila Asyur masuk ke
negeri kita dan apabila ia menginjak tanah kita, maka kita akan membangkitkan
melawan dia tujuh gembala, bahkan delapan pemimpin manusia.
Keempat
Lilin Adven yang menyala itu, dari Minggu Pertama sampai dengan Minggu Keempat,
melambangkan kesucian jiwa kita.
Lilin Natal/Lilin Kristus
Lilin
Natal/Lilin Kristus berwarna putih yang melambangkan Jiwa Kristus. Lilin
Natal/Lilin Kristus dinyalakan pada Malam Natal dengan menggantikan keempat
Lilin Adven. Lilin Natal/Lilin Kristus yang menyala ini mengingatkan kita bahwa
jiwa kita ini
semakin hari harus semakin memancarkan kesucian sehingga dapat bersatu dengan jiwa
Kristus. Kalau jiwa kita bersatu dengan
Kristus, jiwa kita akan mengalami
keabadian di surga.
Daun-Daun Ever-green atau Cemara
Keabadian
di surga itu dilambangkan dengan hiasan daun-daun ever-green atau cemara. Daun-daun ever-green atau cemara tetap berwarna hijau/tidak pernah rontok
pada musim gugur yang menandai musim dingin yang hampir tiba.
Buah Beri
Buah
beri yang berwarna merah di antara daun-daun hijau di Lingkaran Adven tersebut melambangkan
tetesan darah Tuhan Yesus. Keabadian jiwa kita
terjadi berkat penebusan oleh Tuhan Yesus dengan tetesan-tetesan
darah-Nya.
Lingkaran Adven di
rumah.
Selain
meletakkan Lingkaran Adven di Gereja dan di lingkungan-lingkungan kita,
keluarga-keluarga sebaiknya juga mempunyai Lingkaran Adven di rumah kita dan
menyalakannya pada saat makan bersama. Doa bersama di sekililing meja makan dengan
Lilin Adven yang menyala mengingatkan kita akan perjamuan Tuhan/perjamuan
Ekaristi. Ekaristi merupakan santapan bagi jiwa kita, yaitu Kristus sendiri.
Doa Sebelum Menyalakan
Lilin Adven
Satu lilin kita nyalakan
hari Natal sudah dekat
Lilin itu tanda harapan
Janji TUHAN akan genap
hari Natal sudah dekat
Lilin itu tanda harapan
Janji TUHAN akan genap
Kesimpulan :
Tujuan hidup
kita adalah jiwa kita (dilambangkan dengan Lilin-Lilin Adven) bersatu untuk
selamanya dengan Tuhan yang kekal (dilambangkan dengan Lingkaran Adven), yaitu
keabadian (dilambangkan dengan daun ever-green/cemara) melalui penebusan Tuhan Yesus yang telah
menumpahkan darah-Nya (dilambangkan dengan buah beri). Semoga makna Lingkaran
Adven ini memperkaya persiapan rohani
kita dalam menyongsong kedatangan Tuhan Yesus karena disertai dengan
Bacaan-Bacaan Kitab Suci yang mendukungnya.
Tuhan memberkati.
Minggu, 11 November 2012
Telah dilangsungkan pemberkatan pernikahan antara Mas Bangun dengan Mbak Rudatiningsih di Gereja St. Odilia Citra Raya Tangerang pada jam 09.45 WIB. Mbak Rud merupakan adik kandung dari istri Bp. V. Nyono yang sekarang bertempat tinggal di daerah Bintaro, Jakarta.
Misa pemberkatan pernikahan diiringi oleh paduan suara dari lingkungan St. Yoakim Balaraja, yang bersuara merdu tiada tara (kalau yang membaca senyum, berarti benar adanya).
Sekitar jam 12.00, misa telah selesai dilangsungkan kemudian dilanjutkan dengan pesta di rumah Bp. Nyono sendiri. Walaupun dalam perjalanan menuju ke tempat pesta di guyur hujan lebat di daerah Balaraja, namun tidak mengurangi kebahagiaan kedua mempelai dan juga para pengiringnya untuk segera sampai ke tempat tujuan dan berbagi kebahagiaan bagi orang yang telah menunggu di rumah pesta (maklum, menyiapkan segala sesuatu untuk para tamu undangan).
Demikian yang bisa Sekretaris Lingkungan bagi untuk para members. Selamat berbahagia untuk kedua mempelai Mas Bangun dan Mbak Rudatingingsih. Semoga menjadi teladan keluarga KRISTIANI yang sejati di tengah masyarakat. AMIEN!!!
GOD bless you.
Misa pemberkatan pernikahan diiringi oleh paduan suara dari lingkungan St. Yoakim Balaraja, yang bersuara merdu tiada tara (kalau yang membaca senyum, berarti benar adanya).
Sekitar jam 12.00, misa telah selesai dilangsungkan kemudian dilanjutkan dengan pesta di rumah Bp. Nyono sendiri. Walaupun dalam perjalanan menuju ke tempat pesta di guyur hujan lebat di daerah Balaraja, namun tidak mengurangi kebahagiaan kedua mempelai dan juga para pengiringnya untuk segera sampai ke tempat tujuan dan berbagi kebahagiaan bagi orang yang telah menunggu di rumah pesta (maklum, menyiapkan segala sesuatu untuk para tamu undangan).
Demikian yang bisa Sekretaris Lingkungan bagi untuk para members. Selamat berbahagia untuk kedua mempelai Mas Bangun dan Mbak Rudatingingsih. Semoga menjadi teladan keluarga KRISTIANI yang sejati di tengah masyarakat. AMIEN!!!
GOD bless you.
Sabtu, 10 November 2012
Gladi resik koor mantenan
Hari Sabtu tanggal 10 November 2012, latihan gladi resik koor untuk acara pernikahan anggota keluarga Bp. Vincentius De' Paul Nyono dimulai jam 19.45 WIB. Seluruh anggota koor menyambut antusias karena ini merupakan latihan terakhir sebelum tampil di hadapan uamt yang nantinya akan hadir di acara misa pernikahan Ruth dan Bangun.
Dengan semangat Pak Sabarno (di depan orgen) sebagai organis mengiringi latihan. Suara lantang Suster Sebastiana (berbaju merah) telah membuat wajahnya tampak serius (pura-pura g yach???).
Latihan selesai jam 21.00 WIB karena tidak mau mengganggu tetangga sebelah karena kencangnya suara. Semoga penampilan kami besok berjalan dengan lancar. BRAVOO !!! TUHAN MEMBERKATI. AMIN.
Dengan semangat Pak Sabarno (di depan orgen) sebagai organis mengiringi latihan. Suara lantang Suster Sebastiana (berbaju merah) telah membuat wajahnya tampak serius (pura-pura g yach???).
Latihan selesai jam 21.00 WIB karena tidak mau mengganggu tetangga sebelah karena kencangnya suara. Semoga penampilan kami besok berjalan dengan lancar. BRAVOO !!! TUHAN MEMBERKATI. AMIN.
Jumat, 09 November 2012
Pernikahan Ruth (anggota keluarga Bapak Vincentius Nyono)
Persiapan pernikahan Mbak Ruth (salah satu anggota keluarga Bp. Vincentius De' Paul Nyono) sudah mencapai 90%. Di mulai dari kematangan anggota koor yang akan mengiringi kemeriahan pada saat acara, nanti malam tanggal 10 November 2012 merupakan gladi resik. Gladi resik akan dipimpin langsung oleh pelatih koor lingkungan yaitu Ibu Yulia dengan menggunakan orgen yang akan dimainkan oleh Bp. Yohanes Sabarno (ketua lingkungan).
Untuk hidangan, ibu-ibu lingkungan Santo Yoakim telah memasak dari pagi hari tadi di rumah Ibu Naibaho sebagai koordinator konsumsi lingkungan.
bersambung.....
Untuk hidangan, ibu-ibu lingkungan Santo Yoakim telah memasak dari pagi hari tadi di rumah Ibu Naibaho sebagai koordinator konsumsi lingkungan.
bersambung.....
Langganan:
Postingan (Atom)