Natal dan “Season Greeting”
Keluarga-keluarga KAJ terkasih,
Natal adalah peristiwa keluarga. Setiap hari menjelang Natal
adalah hari yang “memorable” bagi mereka yang “sadar Natal” (=merindukan
Natal). Setiap hari mendengar lagu-lagu Natal. Setiap hari menulis kartu-kartu
Natal yang bagus untuk orang-orang yang dikasihi dan menikmatinya seakan Natal tinggal
satu hari lagi. Memang, Natal memberi suasana tersendiri yang membuat indah.
Memasang pohon Natal; menghias dan membetulkan rumah, atau
menyiapkan hadiah Natal di rumah sungguh membuat suasana Natal menjadi makin
terasa dan “memorable” untuk keluarga. Sudahkah Anda mengalaminya? Sebaliknya
bisa jadi Natal menjadi saat-saat sedih dan mengecewakan karena mengingat anak-anak
yang bermasalah, pasangan yang tidak bicara, atau orangtua yang tidak rukun.
Mempersiapkan Natal ternyata bukan hanya menghias rumah dan
membuatnya indah dipandang mata. Natal sungguh adalah suatu saat bertemu, saat
bersilaturahmi keluarga. Ketika kita merasakan cinta kasih dari pasangan kita
yang penuh perhatian, hati kita bersukacita, hidup menjadi penuh, dan perasaan
kita seperti sedang berpesta. Kita merasa ada banyak alasan untuk bergembira,
bernyanyi dan membagikan kabar gembira.
Keluarga terkasih, kalau kita melihat anak-anak kita yang
masih memberi kabar, memberi salam dan mengucapkan kata-kata sayang pada kita,
sebagai orangtua tentu hati akan berbunga-bunga dan terharu. Saat seperti itu
akan membuat patung-patung Natal tidak lagi menjadi benda-benda kosong, tetapi
berjiwa, mengabarkan kabar sukacita Sang Keluarga Kudus yang sedang berpesta
bersama kita.
Ketika saya kecil, orangtua memberi kesempatan pada saya
saudara-saudara saya untuk berekspresi dan membuat gua Natal dan pohon Natal bersama-sama.
Saya bersemangat, meskipun gua Natal kami hanyalah kumpulan kertas semen dan
patung kecil-kecil. Saya membuatnya bersama kakak-adik dan ibu. Saat saya
dewasa saya ternyata merindukan saat itu.
Masih banyak pengalaman yang bisa kita ambil bersama
orangtua kita di masa Natal seperti sekarang ini. Bayangkan Anda mempersiapkan
Natal sementara merasakan perasaan sayang orangtua, mungkin Anda akan membuat
hiasan-hiasan, dan menulis pesan-pesan yang manis dengan penuh perasaan bahagia.
Inilah jiwa Natal, jiwa keluarga yang saling mengasihi.
Persiapkanlah pesta setelah kita membicarakannya dengan
orang-orang yang kita kasihi. Istilah ini saya ambil supaya kita tidak hanya
membayangkan sebuah Natal yang berisi teori dan cita-cita melulu, tetapi aktivitas
kasih di dalam keluarga. Lagu-lagu Natal akan lebih bersemarak ketika seorang
anak dan ibu menyanyikannya bersama. Memasang lampu Natal akan lebih
mengasikkan kalau dilakukan bersama ayah dan saudara.
Natal adalah peristiwa keluarga. Pengalaman Keluarga Kudus
menjadi pusat perhatian semua orang di dunia. Ikon-ikon para pelaku Natal
menjadi gambaran betapa Natal menjadi acara impian setiap keluarga. Melihat
gambar dan patung Keluarga Kudus yang sedang bersama-sama mengalirkan suasana
hangat dalam hati kita, bukan?
Mengucapkan salam, menyampaikan pujian, memberikan dukungan,
memberikan senyuman ramah, adalah bagian yang harus menjadi acara menjelang
Natal dan perayaannya. Tanpa senyuman dan tawa bersama, Natal hanyalah
kartu-kartu kosong tanpa makna. Semua berawal dari kerinduan untuk memberi
salam dan berkat kekeluargaan. “Season greeting” bagi kita adalah saat
silaturahmi hati.
Bulan Keluarga di masa Adven adalah salah satu cara
mewujudkannya. Seluruh keluarga diundang untuk hadir dalam pertemuan yang biasanya
dihadiri oleh salah satu anggota keluarga saja. Konsep aktivitas dalam
pertemuan dirancang untuk memberi ruang bagi keluarga, orangtua – anak, pasutri
untuk saling berkomunikasi dan berbicara. Tema “Kembali Ke Nazareth” diambil
agar kita mengingat betapa pentingnya mempersiapkan Natal-an bersama keluarga.
Selamat Natal, Papa dan Mama!, Tuhan memberkati Papa dan
Mama, Tuhan memberkati Rudi dan Anastasia, Tuhan Yesus yang datang ke dunia
memberkati keluarga kita semua. Salam sayang untuk kalian semua yang aku
sayangi. Kalian adalah hadiah Natal terindah dalam hidupku. Terima kasih telah
menjadi sukacita dari Tuhan buatku!
Seandainya semua keluarga mengirimkan salam Natal yang mesra
dan indah seperti itu, banyak keluarga akan mengalami Natal sesungguhnya.
Seandainya kita semua berani mengambil bagian untuk merayakan Natal melalui
rekonsiliasi bersama keluarga, maka kita akan menemukan sebuah Keluarga
Nazareth yang baru, yang meskipun kadang dalam kesulitan, tetapi menanggungnya
bersama dalam cinta kasih.
Malam Natal akan
segera datang
Malam kita adalah
terang seterang-terangnya
Sebab cinta kasihku
mengembang bersama senyum kita
Dan aku tahu aku
adalah bagian dari jiwa-jiwa bahagia
Dalam keluarga kita ini.
Selamat Natal !
Salam Keluarga Kudus
Rm.Alexander Erwin Santoso MSF
Tidak ada komentar:
Posting Komentar